Negara Indonesia tercinta memiliki semboyan, “Bhinneka Tunggal Ika”. Semboyan yang lahir karena budaya bangsa Indonesia yang sangat plural. Pembangunan negeri yang dimulai dari nol hingga sekian angka, dari dulu hingga kini sangat perlu dukungan dan partisipasi dari semua pihak, seluruh masyarakat Indonesia.
Kita memiliki Pancasila yang multi fungsi dan kedudukannya, antara lain sebagai dasar negara, pandangan hidup bangsa, ideologi negara, jiwa, dan kepribadian bangsa. Alangkah agung mahakarya bangsa Indonesia, Pancasila, galian para The Founding Fathers akan bangsa Indonesia sendiri. Pancasila secara normatif dapat dijadikan sebagai suatu acuan atas tindakan baik, dan secara perspektif  kajian atas nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat. Sebagai suatu nilai yang terpisah satu sama lain, nilai-nilai tersebut bersifat universal, dapat ditentukan di manapun dan kapanpun. Namun, sebagai suatu kesatuan nilai yang utuh, nilai-nilai tersebut memberikan ciri khusus ke-Indonesia-an karena merupakan komponen utuh  yang terkristalisasi dalam Pancasila.
Nilai-nilai Pancasila yang merambah seluruh bidang kehidupan Bangsa Indonesia ialah contoh betapa besar makna tersirat dari Pancasila. Lima sila dalam Pancasila dijabarkan dalam beberapa undang-undang, secara resminya, dan juga nilai-nilai, secara sosialnya. Sila Pancasila yang ketiga yaitu “Persatuan Indonesia” saja jika dijabarkan lingkup luasnya akan tertera sekian lembar yang dapat dilihat secara visual. Penjabaran nilai-nilai Pancasila sila ketiga dalam kehidupan social secara umum yaitu segala sesuatu yang dilakukan oleh masyarakat Indonesia untuk bersatunya Indonesia.
Persatuan Indonesia mengandung makna bahwa Indonesia adalah negara persatuan dan menjunjungt inggi nilai kesatuan. Hal ini dapat dibuktikan dengan kehidupan diseluruh penjuru Indonesia mulai dari Sabang sampai Merauke yang beraneka ragam suku, budaya, ras, dan agamanya tetapi mereka tetap mengakui bahwa mereka adalah satu yaitu Bangsa Indonesia, yang terkenal dengan semboyan “Bhinneka Tunggal Ika“ dengan arti, “Walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu jua”.

Persatuan Indonesia, jika mendengar hal itu membuat bergetar dan tergugah karena itulah yang diinginkan semua orang. Apapun yang ingin dilakukan demi suatu kepentingan jika dilakukan bersama maka akan mendapatkan hasil yang maksimal dan waktu yang relative lebih efektif dibandingkan dengan melakukan sesuatu sendirian. Jika diibaratkan menyapu dengan sebatang lidi maka halaman akan sulit bahkan tidak bias bersih karena sebatang lidi akan sangat sulit memindahkan satu helai daunpun. Namun jika sebatang lidi disatukan dengan batang-batang lidi yang lain maka kita akan dengan mudah untuk membersihkan halaman dan memindahkan tak hanya sehelai daun bahkan banyak helaian daun dengan mudah. Begitu juga jika diterapkan dalam bidang kehidupan ini jika suatu negara berdiri tanpa adanya persatuan, maka segala tujuan dan cita-cita bangsa akan sulit bakan tidak akan tercapai.
Jika ditelaah lagi nilai Pancasila sila ketiga yang dapat menunjang bersatunya masayarakat dan seluruh komponen bangsa Indonesia demi majunya Indonesia yaitu menjaga pesatuan dan kesatuan NKRI, rela berkorban demi bangsa dan Negara, cinta tanah air Indonesia, serta bangga terhadap Bangsa Indonesia.
Generasi muda adalah generasi penerus bangsa, maka rasa cinta dan bercita-cita untuk memajukan Indonesia harus ditanamkan sejak dini. Di lingkup kecil, diawali dengan belajar bersama dapat mempererat hubungan kerjasama antara orang satu dengan yang lainnya. Jika telah erat hubungan maka akan lebih menyatu dengan bakat masing-masing untuk memajukan negeri.


Berbagai kegiatan dalam tingkat pendidikan yang lebih tinggi membuat seseoran glebih mengenal orang lain secara plural dan dengan cara yang berbeda-beda.


Berbagai acara dan kegiatan akan menambah pengetahuan dan pengalaman yang lebih melekat kepada seseorang karena pengalaman adalah guru yang paling memotivasi seseorang untuk belajar.

Banyak kasus di Indonesia yang dimulai dari hal sepele hingga menjadi perbuatan kriminal dan tindak pidana termasuk karena perbedaan yang sangat beragam di Indonesia. Itulah yang menjadi kendala. Saat ini masih banyak dikalangan muda bahkan  juga orang dewasa mempermasalahkan warna kulit, itu adalah bukan hal yang sesuai dengan nilai Pancasila. Hal itulah yang mesti diperbaiki kini.


Indonesia tercinta, terdiri dari berbagai macam ras, suku, bangsa, yang sangat plural dan berkesan sulit menyatu karena perbedaan tersebut akan bisa maju atas segala kerja sama, partisipasi serta dengan antusiasme seluruh komponen bangsa. Perbedaan bukanlah untuk memisahkan dan mencerai-berai, namun perbedaan ada untuk membuat kita tahu dan mengenal satu sama lain. Indonesia merdeka karena Indonesia bersatu, maka kini harus bertekad Indonesia maju karena Indonesia bersatu.

Tulisan yang awalnya tugas, karena opini bagus juga untuk dikenang disini. ^_^